LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA UMUM
NAMA :
RAKKHITANANDO
NPM : E1D014104
PRODI :
AGRIBISNIS
KELOMPOK : 2
HARI/JAM : SELASA, 08.00-10.00
TANGGAL : 25 NOVEMBER
2014
Ko-Ass:
1.
Sondang L.Nadapdap
2.
Rosmaini
DOSEN : Dra.
Devi Silsila, Msi
Drs.
Hasan Basri Daulay, MS
OBJEK
PRATIKUM : IDENTIVIKASI SENYAWA ORGANIK
LABORATORIUM
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu
kimia merupakan ilmu yang secara luas mempelajari suatu bahan dan senyawa . di
antara banyaknya hal yang di pelajari dalam ilmu kimia tersebut tentu kita
mengenal bagianya yang di sebut kimia organik dimana cabang ini mempelajari
senyawa organik yaitu suatu senyawa yang mengandung unsur karbon dan hidrogen ,
oksigen dan nitrogen . Senyawa organik adalah senyawa -senyawa yang dibentuk
oleh unsur karbon yang memiliki sifat – sifat fisit dan siwat – siwat kimia
yang khas . Bahwa senyawa organik harus dipisah pembahasanya dari senyawa unsur
lain semata - mata karena alasan jumlahnya yang demikian besar .
Identifikasi setruktur senyawa
organik merupakan masalah yang sering dahadapi dalam laboratorium kimia organik
. Senyawa organik tersebut dapat diperoleh dari hasil suatu reaksi maupun
isolasi bahan - bahan alam . Dalam melakukan identifikasi senyawa organik yang
belum diketahui perlu dilakukan pemisahan dan pemumian komponen- komponen
penyusun campuran semua metode pemisahan disarankan pada perbedaan sifat fisik
dari komponen -komponen penyusun campuran . Teknik pemisahan seperti ekstraksi
, yang di dasarkan pada perbedaan kelarutan , destilasi fraksinasi dan
destilasi uap , yang didasarkan pada perbedaan tekanan uap .
Senyawa organik begitu penting untuk
dilakukan pengidentifikasikan , dimana dapat mengetahui sifat-sifat dari suatu
senyawa organik yang belom diketahui namanya atau sample larutan tidak tertera
nama larutan atau senyawanya . Identifikasi senyawa organik sangat penting bagi
orang yang akan menghabiskan waktunya bekerja dalam laboratorium atau orang
yang akan melakukan penelitian sangat penting untuk mempelajari identifikasi
senyawa organik .
Dalam mengidentifikasi senyawa
organik dapat dilakukan pengujian dengan menggunakan suatu pelarut yang khusus
untuk menguji suatu senyawa organik
diantaranya eter , air , larutan HCl dan lain - lain
1.2 Tujuan percobaan
Ø Mahasiswa
mampu mengidentifikasikan senyawa organik ( alkohol , fenol , aldehid , keton
dan asma karboksilat )
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Kimia organik didefenisikan sebagai kimia dari
senyawa yang datang dari benda hidup sehingga timbul istilah organik. Suatu
pengetahuan mengenai kimia organik tak dapat diabaikan bagi kebanyakan ilmuwan.
Misalnya, karena sistem kehidupan terutama terdiri dari air dan senyawa
organik, hampir semua bidang yang berurusan dengan tanaman, hewan, atau
mikroorganisme bergantung pada prinsip kimia organik (Fessenden, 1997).
Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan
senyawa organik ialah suatu senyawa yang unsus-unsur penyusunnya terdiri dari
atom karbon dan atom-atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogenj, atau
fosfor. Pada awalnya senyawa karbon ini secara tidak langsung menunjukan
hubungannya dengan sistem kehidupan. Namun dalam perkembangannya, ada senyawa
organik yang tidak mempunyai hubungan dengan sistem kehidupan. Misalnya urea
yang merupakan senyawa organik dari makhluk hidup yang berasal dari urin. Urea
dapat dibuat dengan cara menguapkan garam amonium sianat yang merupakan senyawa
anorganik menjadi senyawa organik (Siswoyo, 2009).
Etanol biasa dikenal dengan sebutan etil alkohol, alkohol solut, alkohol
murni atau alkohol saja. Rumus molekul dari etanol itu sendiri adalah C2H5OH. Etanol termasuk dalam alkohol primer. Sifat-Sifat Etanol dibagi menjadi 2 yaitu
berdasarkan sifat kimanya: reaksi asam basa, halogenasi, pembuatan ester,
dehidrasi, oksidasi dan pembakaran. Berdasarkan sifat fisikanya dipengaruhi
oleh: keberadaan gugus hidroksil,
pendeknya rantai karbon etanol, gugus hidroksil dapat berpartisipasi ke dalam
ikatan hidrogen, sehingga membuatnya cair dan lebih sulit menguap dari pada
senyawa organik lainnya dengan massa molekul yang sama. Etanol digunakan untuk
bahan baku industri atau pelarut (Bettelheim,
2005).
Metanol merupakan cairan yang jernih, tidak berwarna, dan merupakan
cairan yang mudah terbakar. Metanol dapat dibuat dengan mereaksikan hidrogen dengan karbon
monoksida atau karbon
dioksida. Metanol banyak dipakai pada industri sebagai starting
material pembuatan berbagai bahan kimia, sebagai cairan pembersih kaca mobil,
pembersih karburator, antibeku, toner mesin fotokopi, dan bahan bakar. Sifat
fisika dan kimia metanol antara lain memiliki rumus molekul CH3OH,
massa molar 32,04 g/mol dan memiliki densitas 0.7918 g/cm³. Api dari metanol
biasanya tidak berwarna. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati bila berada
dekat metanol yang terbakar untuk mencegah cedera akibat api yang tak terlihat (Ali,
2005).
Fenol berbentuk solid, berbau aromatik dan tajam, tidak berwarna.
Memiliki titik didih 182°C dan titik leleh 42°C. Fenol berfungsi sebagai zat antiseptik, zat
disinfektan, Pembuatan pewarna, resin. Sifat kimia yang
paling penting dari fenol adalah bahwa tidak seperti alkohol, mereka bersifat
asam. Fenol memiliki nilai Ka sekitar 10-10 (pKa = 10), yang membuat mereka
asam lemah, jauh lebih kuat dari air tetapi jauh lebih lemah dari asam
karboksilat (pKa sekitar 5) (Bettelheim, 2005).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
-
Botol semprot
-
Gelas piala
-
Gelas ukur
-
Pipet tetes
-
Erlemeyer
-
Tabung reaksi + rak
-
Penjepit tabung reaksi
-
Pipet volume 5 ml
-
Batang pengaduk
-
Asetron
-
FeCL3
-
Asam kromat
-
Etanol 95 %
-
NaOH 10 %
-
Aseton
-
Aquadest
3.2
Cara
Kerja
3.2.1 test FeCL3 (
test karakteristik untuk fenol )
Siapkan
tabung reaksi lalu masukan sample yang akan di uji , Tambahkan 5 tetes larutan
FeCL3 dan dilakukan pengojokan . jika tidakterbentuk warna
menunjukan bahwa senyawa tersebut bukan senyawa fenol .
3.3.2 test asam kromat
( test karakteristik alkohol )
Siapkan tabung reaksi dan masukan 2 ml
sample yang akan diuji kedalamanya . Tambahkan 1 ml aseton , kemudian tambahkan
1 tetes asam kromat . Warna ogare dari asam kromat akan berubah menjadi biru
kehijauan atau terbentuk endapan jika yang ditambahkan berupa alkohol primer
atau sekunder .
3.3.3 test pereaksi
tollens ( test untuk membedakan aldehid dan keton )
Didalam tabung reaksi di masukan 1 ml
larutan perak nitral 5 % selanjutnya di tambahkan 1 tetes NaOH 10 % dan dikocok
. Tambahkan kedalam campuran tersebut larutan encer ammonium hidroksida hingga
endapan perak hidroksida melarut ( hindari penggunaan larutan ammonium
berlebihan ) . Tambahkan 2 tetes larutan yang akan di uji . Kocok dan biarka
selama 10menit , jika reaksi tidak terjadi dalam 10 menit panaskan tabung
reaksi diatas penengas air selama 5 menit.
Reaksi
positif akan ditunjukan dengan terbentuknya cermin perak pada dinding atau
endapan metalik .
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil pengamatan
No
|
Sample
|
Percobaan
|
Hasil
pengamatan
|
keterangan
|
1.
|
Tidak
di pratikum kan
|
Test
2,4 dinitrofenilhidrazin
|
Tidak
di pratikum kan
|
Tidak
di pratikum kan
|
2.
|
Fenol
|
Test
FeCl3
|
Berubah warna
|
Termasuk
senyawa fenol
|
3.
|
Etanol
|
Test
asam kromat
|
Tidak
berubah warna
|
Warna
menjadi kehijauaan
|
4.
|
Aseton
dan aldedid
|
Test
pereaksi Tollens
|
Aldehid ( - )
Aseton ( + )
|
-Tidak
terbentuk lapisan perak
-Terbentuk
lapisan perak
|
3.2 Pembahasan
Prinsip dari
uji feri klorida adalah mendeteksi keberadaan fenol pada sampel dengan
penambahan larutan feri klorida yang uji positifnya akan menghasilkan warna
ungu, merah, hijau atau biru sebagai akibat dari adanya reaksi gugus OH pada
fenol bereaksi dengan larutan feri klorida. Warna yang diperoleh bergantung
pada subtituen yang terikat pada fenol. Dari data hasil praktikum
yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada sampel fenol ketika ditambah
reagen warnanya menjadi ungu. Artinya hasil uji feri klorida dengan fenol
adalah positif. Hal ini sesuai dengan literatur bahwa fenol akan bereaksi
dengan feri klorida yang ditandai dengan terbentuknya warna ungu (Sudarmo,
2006).
Etanol biasa dikenal dengan sebutan
etil alkohol, alkohol solut, alkohol murni atau alkohol saja. Rumus molekul
dari etanol itu sendiri adalah C2H5OH. Etanol termasuk dalam alkohol primer. Sifat-Sifat Etanol dibagi menjadi 2 yaitu
berdasarkan sifat kimanya: reaksi asam basa, halogenasi, pembuatan ester,
dehidrasi, oksidasi dan pembakaran. Berdasarkan sifat fisikanya dipengaruhi
oleh: keberadaan gugus hidroksil,
pendeknya rantai karbon etanol, gugus hidroksil dapat berpartisipasi ke dalam
ikatan hidrogen, sehingga membuatnya cair dan lebih sulit menguap dari pada
senyawa organik lainnya dengan massa molekul yang sama. Etanol digunakan untuk
bahan baku industri atau pelarut.
Dari data hasil praktikum yang
telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada sampel etanol
ketika ditambah asam kromat warnanya menjadi kehijauan.
Aldehin dan keton
mengandung gugus karbonil dengan atom oksigen berikatan rangkap dengan karbon.
Aldehid dan keton adalah senyawa yang penting. Beberapa daripadanya seperti
atom aseton (CH3COCH3)
dan metaletil keton (CH3COCH2CH3)
dipakai dalam jumlah besar sebagai pelarut. Larutan formaldehid dipakai untuk
mengawetkan jaringan hewan dalam penelitian biologi. Salah satu reaksi penting
yang terjadi pada gugus karbonil aldehid dan keton adalah adisi ikatan rangkap
karbon-oksigen.
Hasil – hasil dari
praktikum yang telah dilakukan secara khusus. Aldehid dan keton memiliki sifat
– sifat yang nyaris mirip satu sama lain. Namun demikian, oleh karena perbedaan
gugus yang terikat pada gugus karbonil antara aldehid dan keton maka menimbulkan
adanya perbedaan sifat kimia yang paling menonjol antara keduanya, yaitu
Aldehid cukup mudah teroksidasi sedangkan keton sulit dan Aldehid lebih reaktif
dari pada keton terhadap adisi nukleofilik, yang mana reaksi ini merupakan
karakteristik terhadap gugu karbonil.
Pada uji pengamatan
langsung, diamati bahwa baik senyawa aldehid (formaldehid) maupun keton
(aseton) memiliki bau yang tajam dan keduanya memperlihatkan kelarutan yang
baik dalam pelarut air. Hal ini sesuai teori bahwa aldehid dan keton larut dalam
air. Pada
percobaan reaksi dengan pereaksi tollens. Diperoleh hasil bahwa aseton jika
dicampurkan dengan pereaksi Tollens dan dipanaskan akan terbentuk endapan
lapisan perak yang artinya hasil pengamatanya positif. Tetapi pada Aldehid jika
dicampurkan dengan pereaksi Tollens dan dipanaskan tidak terbentuk endapan lapisan perak yang artinya
hasil pengamatan negatif.
BAB
VI
PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang di lakukuan dapat di tarik
kesimpulan bahwa :
Ø Dari
data hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada sampel
fenol ketika ditambah reagen warnanya menjadi ungu.
Ø Etanol biasa
dikenal dengan sebutan etil alkohol, alkohol solut, alkohol murni atau alkohol
saja. Rumus molekul dari etanol itu sendiri adalah C2H5OH. Etanol termasuk dalam alkohol primer. . Dari
data hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada sampel etanol
ketika ditambah asam kromat warnanya menjadi kehijauan.
Ø Baik
senyawa aldehid (formaldehid) maupun keton (aseton) memiliki bau yang tajam dan
keduanya memperlihatkan kelarutan yang baik dalam pelarut air.
Ø Aseton
jika dicampurkan dengan pereaksi Tollens dan dipanaskan akan terbentuk endapan
lapisan perak yang artinya hasil pengamatanya positif.
Ø Aldehid
jika dicampurkan dengan pereaksi Tollens dan dipanaskan tidak terbentuk endapan lapisan perak yang artinya
hasil pengamatan negatif.
6.2 Saran
Dalam melakukan praktikum, praktikan
hendaknya memahami alat, bahan serta langkah kerja yang digunakan sehingga
kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik.
Daftar
Pustaka
Anonim, 2014. Penuntun Praktikum Kimia Umum.
Universitas Bengkulu; Bengkulu.
Ali
& tim Eramedia. 2005.Kamus Pintar Kimia. Publisher Eramedia.
Bettelheim,
2005. Pengantar Kimia
Organik dan Hayati. ITB ; Bandung.
Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Bina Aksara. Jakarta.
Siswoyo, Riswiyanto. 2009. Kimia
Organik. Erlangga. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar